Jumat, 18 Mei 2012

Ikhtiar mencari kesembuhan

Ikhtiar Mencari Kesembuhan

Bismillah.
Ketika sakit menimpa banyak orang bersikap salah terhadapnya. Ada sebagian orang muslim yang bersikap pasarah dengan dalil bahwa otoritas kesembuhan adalah ditangan Allah SWT, sehingga berobat itu tidak perlu. Jika waktunya tiba Allah memberikan kesembuhan, ia pasti akan sembuh dan ketika takdirnya Allah tidak menyembukannya maka ikhtiar apapaun tidak akan membuahkan hasil. Pendapat ini sangat keliru. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah mengatakan bahwa seseorang yang bersikap apatis (tidak berbuat apapun) karena alasan takdir Allah maka sesungguhnya ia telah mencederai tauhid rubbubiyah maupun uluhiyah kepada Allah SWT.

Ada sebagian orang pula yang bersikap sebaliknya, Ia melupakan Allah. Obat yang sudah dipercayainya atau dokter yang dipercayainya selalu dijadikan rujukan ketika sakit. Ia lupa bahwa sesungguhnya Allah lah yang menurunkan penyakit dan Allah pula yang akan menurunkan obatnya. Sikap seperti ini juga mencederai tauhid kepada Allah Swt.

Jadi, yang benar secara syari'at ketika seseorang sakit adalah, ia meletakkan semua harapannya hanya pada Allah Swt, dengan demikian ia akan senantiasa berdoa dan bertawakal kepada Allah Swt sambil tetap berikhtiar mencari kesembuhan sesuai kaidah-kaidaah syariat. Firman Allah Swt

"Dan apabila aku sakit, Dialah Allah yang menyembuhkan aku" (QS.As Syuara:80)

Perintah Rasulullah saw untuk berobat sebagaimana ditulis dalam Musnad Ahmad, Hadits Ziyadah bin Alaqah dari Usamah bin syuraik menuturkan, bahwa Rasulullah menjawab sekelompok orang badui yang bertanya kepada Beliau, "Berobatlah wahai hamba Allah. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit kecuali Allah menciptakan obatnya.." (HR.Ahamd, Musnad IV/278).

Secara sunatullah, Allah akan lebih cepat menyembuhkan suatu penyakit denga lantaran doa dan ikhtiar secara maksimal untuk mencari kesembuhan. inilah yang terkandung dalam Sabda Rasul saw

"Setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika obat tepat pada penyakitnya maka ia akan sembuh dengan izin Allah Azza wa jallah" (HR Muslim I/191)

"Siapa yang berobat dengan benda yang dihalalkan oleh Allah maka itu akan menjadi kesembuhan baginya" (HR.Abu Nu'aim)
dari hadits ini bahwa sembuh itu:
1. Obat tepat dengan penyakitnya. Di sini ikhtiar harus maksimal harus tahu jenis patologi dan herbalogi
2. Izin Allah Swt, disni harus meletakkan segala permohonan dan harapan (doa) hanya kepada Allah.
3. Berobat itu dengan yang halal bukan dengan yang haram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman