Senin, 18 Juni 2012

Aplikasi Teori Keseimbangan Ibnu Sina

Sebelum melakukan pengobatan atas suatu penyakit, akan lebih efektif jika melakukan kaidah pengimbangan dari teori 4 unsur Ibnusina hal ini dikarenakan dari ketidak seimbangan 4 unsur inilah awal penyakit datang.



  1. Jika terjadi ketidak seimbangan unsur tanpa disertai dengan adanya humor (mukus/lendir) alam tubuh maka cara perawatannya ialah dengan megambil herba dengan sifat yang bertentangan (hukukm pertentangan)
  2. Jika ketidak seimbangan unsur disertai humor hendaklah terlebih dahulu mengosongkan humor tersebut
  3. Di antara tanda-tanda terdapatnya humor dalam tubuh: sembelit, susah tidur malam, gatal-gatal di kulit, mata kabur, banyak mukus/lendir dalam tubuh, batuk berdahak.
  4. Kaidah pengosongan humor dapat dilakukan dengan mengambil herba unsur air (Dingin/sejuk - Basah) Seperti Pelawas, Teh Herba, Teh Asiatica.
  5. Jika pengosongan dengan cara di atas belum berhasil, dapat menggunakan Minyak Zaitun atau VCO.
  6. pada sebagian kasus, dengan pengosongan ini sudah mencukupi untuk tujuan penyembuhan
  7. Bagai pesakit yang sudah lama, cara perawatannya mengikuti kaidah pertentangan (hukum pertentangan). Misalnya, penyakit karena kelebihan unsur api, diterapi dengan unsur air, dsb
  8. bagi penyakit yang masih baru (terjadinya), dapat dilakukan pengahalangan dengan menggunakan unsur yang sama dari penyebab sakit tersebut. Misalkan penyakit demam diberika unsur api seperti kopi radix, but-but atau habbasauda, Kanker diberikan omega 3.
  9. Untuk penyakit peradangan (panas) biasanya bermula pada keadaan panas-basah (unsur angin, stage1) kemudian akan berpindah pada keadaan panas-kering (unsur Api, stage2).
  10. Penyakit yang datang karena unsur sejuk/dingin memiliki resiko lebih besar dari pada unsur panas
  11. Sifat basah atau kering dapat diubah dengan menguatkan sifat yang berlawangan dengannya.
  12. Untuk merawat unsur kepanasan dapat dilakukan dengan memberikan herba sejuk yang banyak
  13. Kaidah perawatan adalah berangsur-angsur.
  14. Jika sifat panas tidak bisa dibuka (diseimbangkan0 dengan unsur sejuk, dapat dilakukan dengan membuka sumbatan panas menggunakan Madu murni.
  15. Madu merupakan unsur penyeimbang panas dan dingin, kering dan basah, tetapi lebih cenderung (kuat) panas dan basah.
  16. Proses penyejukan badan akan berlaku jika telah melancarkan gejala penyumbatan.
  17. Unsur sejuk agak sukar diseimbangkan dibanding unsur panas jika penyakitnya sudah lama, tetapi jika masih baru akan lebih mudah.
  18. Proses penyejukan kadang-kadang berlaku disertai pengeringan
  19. Mandi yang rutin bisa menyebabkan proses pembasahan.
  20. Orang yang tua lebih memerlukan sifat sejuk dan basah (unsur air)
  21. Untuk menguatkan suatu unsur, kadang memerlukan herba-herba tententu untuk pemercepat seperti cuka (sifat panas dan sejuk) u tuk terapi madu bagi pemulihan tenaga.
  22. Teja Lawang (sifat panas-kering) disinergikan dengann  obat-obatan yang bersifat sejuk bisa menyampaikan obat tersebbut pada jantung.
  23. Penggunakan herba yang terbaik adalah herba yang disinergikan.
(diambil dar nota kuliah PIC oleh Hj. Ismail bin H. Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman